Karena membahas masalah akuntansi di server pulsa ini cukup panjang maka saya buatkan Daftar Isinya ya untuk mempermudah kawan semua
DAFTAR ISII. Pendahuluan- Apa itu Akuntansi
- Langkah Menerapkan Sistem Akuntansi Server Pulsa
- Business Process Server Pulsa dalam kacamata Akuntansi
II. Mengecek Perhitungan Server PulsaIII. Langkah-langkah Membuat Laporan Posisi Keuangan Awal (Neraca Awal) IV. Melakukan Rekonsiliasi V. Membuat Jurnal Server Pulsa A. Jurnal Wajib- Jurnal Deposit (akan dibahas)
- Jurnal Deposit Unearned (akan dibahas)
- Jurnal Penjualan (akan dibahas)
- Jurnal Pembelian Stok (akan dibahas)
- Jurnal Refund Trx (akan dibahas)
- Jurnal Tukar Komisi (akan dibahas)
- Jurnal Batal Komisi (akan dibahas)
B. Jurnal Tambahan- Jurnal Pembayaran Beban (akan dibahas)
- Jurnal Pembayaran Utang (akan dibahas)
- Jurnal Pelunasan Piutang (akan dibahas)
- Jurnal Jurnal Tarik Deposit (akan dibahas)
- Jurnal Jurnal Pengembalian Stok (akan dibahas)
- Jurnal Setor Tunai(akan dibahas)
- Jurnal Pendapatan Lain-Lain (akan dibahas)
- Jurnal Pembelian Aset (akan dibahas)
- Jurnal Lainnya (akan dibahas)
Contoh Excel Akuntansi dari om smartlink :
Unduh DisiniAssalamualaikum Wr. Wb.Permisi dan mohon maaf sebelumnya jika membuat thread baru. Newbie ini sekedar mencoba untuk mengajak kawan-kawan OtomaX menerapkan sistem perhitungan pada server pulsa kita agar sesuai dengan kaidah akuntansi yang berlaku secara umum. Bukan bermaksud ingin menggurui, bahkan saya hanya ingin ikutan belajar bersama kawan-kawan.
Lalu gunanya untuk apa? Pertanyaan yang bagus. Gunanya ialah agar kita sebagai pengelola/pemilik server pulsa dapat melihat posisi keuangan server secara menyeluruh. Disamping itu, bukankah saat ini tidak begitu banyak server pulsa yang dapat menyajikan Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Nah kalau kita bisa menyajikannya, berarti server kita akan terlihat lebih profesional, baik itu dimata Reseller maupun Investor yang mungkin akan menaruh uangnya pada server kita.
Disamping itu, laporan keuangan juga berguna sebagai alat pengawasan dan pengendalian serta sumber informasi dalam setiap keputusan yang akan kita ambil.
Oke yuk langsung saja kita mulai1. PendahuluanSeperti yang kawan-kawan sudah ketahui bahwa rumus Akuntansi sebenarnya sangat sederhana, yaitu
Aset = Liabilitas + EkuitasLalu pertanyaannya ialah maksud dari rumus tersebut itu apa? Salah satu maksudnya ialah menggambarkan likuiditas suatu usaha yang kita jalankan. Dalam server pulsa ini, rasio likuiditas sangat penting sekali karena Deposit member merupakan hutang jangka pendek yang harus dapat dibayar dengan aset lancar yang kita miliki. Rumus ini akan tercermin dalam Neraca (Laporan Posisi Keuangan) Server.
Lalu bagaimana menterjemahkan rumus tersebut pada Server Pulsa? Mari kita coba menggunakan contoh yang sederhana.
1.a. Aset dalam server pulsa elektrik dapat berbentuk:- Kas (Uang Kas Yang berada di server pulsa)
- Kas Bank (Saldo Kas server pulsa pada Bank bersangkutan)
- Piutang (Deposit yang belum dibayar oleh Member dari server pulsa)
- Persediaan (stok voucher) yaitu Stok pulsa elektrik yang kita punya
- Aset Tetap (CPU, Motor dll.)
Jadi total aset pada server pulsa didapat dengan menambahkan Kas+Kas Bank+Piutang Deposit+Persediaan+Aset Tetap
1.b. Ekuitas/Modal dalam server pulsa dapat berbentuk:Ekuitas/Modal adalah Kas yang Anda berikan ke server baik itu telah dirubah ke dalam bentuk peralatan server ataupun stok pulsa elektrik, jumlahnya tetap dicatat sebagai modal, sedangkan peralatan, kas dan stok pulsa masuk ke aset.
1.c. Liabilitas/Hutang dalam server pulsa dapat berbentuk:Liabilitas/Hutang Deposit adalah Deposit yang anda input ke dalam akun Reseller/Saldo RS adalah merupakan Hutang jangka pendek yang harus dibayarkan oleh server pulsa.
Jadi dengan kata lain untuk menterjemahkan rumus akuntansi keuangan ke dalam usaha server pulsa bisa dengan cara seperti ini:
Kas + Kas Bank + Piutang + Stok Voucher + Aset Tetap = Ekuitas + Hutang Deposit (Saldo RS)
Rumus diatas adalah bentuk sederhana dalam pengaplikasian akuntansi ke dalam server pulsa, dalam prakteknya rumus bisa berubah menurut besar kecilnya atau metode pencatatan yang digunakan oleh server bersangkutan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Langkah Menerapkan Sistem Akuntansi Server PulsaBerikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menerapkan sistem akuntansi pada server kita :
- Menghitung Aset Lancar Server contoh: Kas, Bank, Piutang Deposit, Perlengkapan, Stok Voucher dll.
- Menghitung Aset Tetap Server contoh: CPU, Modem, Handphone, Genset, Bangku, Kursi dll. (sesuaikan dengan harga beli bekas barang tersebut saat ini)
- Menghitung Liabilitas Server contoh: Hutang Deposit, Hutang Bank, Hutang Komisi, Hutang Deposit Dibayar Dimuka dll.
- Menghitung Modal Server
- Membuat Laporan Posisi Keuangan Awal (Neraca Awal) "Nama Neraca sudah diganti dengan LPK Sesuai PSAK 1 (revisi 2010)"
- Membuat Jurnal (Setidaknya diperlukan 10 - 20 Jurnal dalam 1 hari siklus Server Pulsa)
- Membuat Buku Besar (GL) Sesuai Jumlah Akun yang dipakai
- Membuat Laporan Posisi Keuangan Akhir Bulan (Neraca)
- Membuat Laporan Keuangan
Wah banyak sekali yang harus dibuat ya, oleh karena itu nanti akan saya berikan contoh format Sistem Akuntansi Server Pulsa dalam bentuk Excel pada akhir bahasan. Tinggal input jurnal, maka Buku Besar, Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Keuangan akan otomatis terbuat.
Karena biasanya kalau langsung dikasih format akan sangat membingungkan, oleh karena itu kita pelajari dulu yuk Business Process dari Server Pulsa dalam kacamata akuntansi.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Business Process Server PulsaYang kita hitung adalah total jumlah dari setiap komponen bukan per transaksi terjadi. Misal Deposit, maka yang kita hitung adalah total deposit hari berjalan, dan bukan deposit setiap pelanggan.3.a. DepositPerjalanan usaha suatu server pulsa dimulai dari penerimaan
Deposit pelanggan kita. Mari kita lihat dalam kacamata akuntansi:
Saat kita menerima deposit berarti saat itu juga Aset kita (Kas/Bank) akan bertambah dan Hutang Deposit kita juga bertambah dikarenakan deposit yang kita input belum dipakai oleh pelanggan.
Lalu bagaimana jika yang terjadi ialah Uang Deposit sudah masuk ke rekening kita, tetapi Deposit pelanggan belum kita input? (Asumsinya deposit manual bukan tiket). Maka dalam akuntansi kita harus mengakuinya sebagai Hutang Deposit Dibayar Dimuka.
Lalu bagaimana jika yang terjadi ialah Uang Deposit belum kita terima, tetapi Deposit sudah kita input (Pelanggan berhutang). Maka dalam akuntansi kita harus menambah Piutang Deposit (karena tidak ada kas yang diterima untuk kejadian ini).
Kesimpulan: Saat terjadi Deposit maka Aset (Kas/Bank/Piutang) akan bertambah dan Liabilitas (Hutang Deposit) juga bertambah jadi Neraca akan tetap seimbang.
3.b. PenjualanPerjalanan server pulsa dilanjutkan dengan terjadinya
Penjualan pulsa pada usaha kita. Mari kita lihat dalam kacamata akuntansi:
Saat terjadi penjualan, maka ada setidaknya 3 komponen Neraca dan 3 komponen Laporan Keuangan yang akan berubah nilainya.
3 Komponen Neraca (Laporan Posisi Keuangan) yaitu:
- Hutang Deposit akan berkurang saat terjadi penjualan, karena pelanggan telah menggunakan Depositnya
- Stok Voucher akan berkurang karena stok telah terjual
- Hutang Komisi akan bertambah karena dalam 1 hari total penjualan pada server biasanya selalu ada hutang komisi
3 komponen Laporan Keuangan
- Penjualan Voucher Elektrik akan bertambah sebesar Nilai Hutang Deposit Yang berkurang (lihat nomor 1 komponen Neraca)
- COGS/Total Harga Beli akan bertambah sebesar Nilai Stok Voucher Yang Berkurang (Lihat nomor 2 komponen Neraca)
- Beban Komisi akan bertambah sebesar Nilai Hutang Komisi Yang Bertambah (Lihat nomor 3 komponen Neraca)
Kesimpulan: Saat terjadi Penjualan maka kita harus mengurangi Hutang Deposit, mengurangi Stok Voucher, menambah Hutang Komisi, menambah Penjualan Voucher Elektrik, menambah Harga Beli (COGS) dan menambah Beban Komisi.
Mengapa Komisi adalah Beban? Karena dalam sistem akuntansi ini, kita mengakui penjualan kotor dimana di dalamnya termasuk komisi pelanggan. Sedangkan dalam Laporan yang disajikan oleh OtomaX (modul Laporan) adalah merupakan penjualan bersih dimana sudah dikurangi komisi sehingga tidak mengakui beban komisi.
3.c. Pembelian Stok VoucherTentu setelah terjadi penjualan, maka stok voucher harus ditambah kembali agar pelanggan dapat bertransaksi. Mari kita lihat dalam kacamata akuntansi:
Saat terjadinya pembelian stok, maka saat itu juga Aset kita (Kas/Bank) akan berkurang sedangkan Aset kita yang lain (Stok Voucher) akan bertambah. Keduanya adalah komponen Neraca kita.
Lalu bagaimana jika Stok diperoleh dengan cara Hutang dari Dealer/Teman H2H? Maka yang terjadi ialah Liabilitas (Hutang Stok) akan bertambah dan Aset kita yang lain (Stok Voucher) juga akan bertambah.
Kesimpulan: Saat terjadi Pembelian, maka ada 2 komponen Neraca yang berubah nilainya, yaitu Kas/Bank berkurang dan Stok bertambah (Jika pembelian dilakukan secara tunai) atau Hutang Stok bertambah dan Stok bertambah (Jika pembelian dilakukan secara hutang)
3.d. Refund TransaksiPerjalanan server dilanjutkan dengan terjadinya Refund (Pengembalian/Pembatalan) Transaksi. Mari kita lihat kejadian ini dalam kacamata akuntansi:
Saat terjadi refund trx, maka sebenarnya yang terjadi ialah kebalikan dari proses penjualan. Setidaknya ada 3 komponen Neraca dan 3 komponen Laporan Keuangan yang terpengaruh atas kejadian ini.
3 Komponen Neraca (Laporan Posisi Keuangan) yaitu:
- Hutang Deposit akan bertambah saat terjadi refund trx, karena pelanggan GAGAL menggunakan Depositnya
- Stok Voucher akan bertambah karena ternyata stok GAGAL terjual/Telah dikembalikan oleh Supplier
- Hutang Komisi akan berkurang karena penjualan tidak terjadi/GAGAL
3 komponen Laporan Keuangan
- Penjualan Voucher Elektrik akan berkurang sebesar Nilai Hutang Deposit Yang bertambah (lihat nomor 1 komponen Neraca)
- COGS/Total Harga Beli akan berkurang sebesar Nilai Stok Voucher Yang Bertambah(Lihat nomor 2 komponen Neraca)
- Beban Komisi akan berkurang sebesar Nilai Hutang Komisi Yang Berkurang (Lihat nomor 3 komponen Neraca)
Kesimpulan: Saat terjadi Refund Trx, maka kita harus menambah Hutang Deposit, menambah Stok Voucher, mengurangi Hutang Komisi, mengurangi Penjualan Voucher Elektrik, mengurangi Harga Beli (COGS) dan mengurangi Beban Komisi.
Tetapi Hutang Komisi dan Beban Komisi saya pisah dalam jurnal tersendiri yaitu Jurnal Batal Komisi.
3.e. Tukar KomisiPerjalanan dilanjutkan dengan terjadinya adegan Tukar komisi oleh pelanggan kita. Mari kita lihat dalam kacamata akuntansi:
Pada saat pelanggan menukar komisinya maka yang berubah pada Neraca kita ialah Hutang Komisi berkurang sedangkan Hutang Deposit Bertambah. Tetapi tetap saja itu hutang, cuma jenisnya saja yang berubah, sehingga Neraca akan tetap seimbang.
3.f. Pembayaran PiutangKemudian server kita mengalami kejadian pembayaran Piutang Deposit (Jika memberikan depo ke pelanggan secara hutang). Saat terjadinya pembayaran, maka Aset (Kas/Bank) akan bertambah dan Aset yang lain (Piutang Deposit) akan berkurang. Sehingga pada akhirnya Neraca akan tetap seimbang.
3.g. Pengeluaran/Beban UsahaDan yang terakhir adalah terjadinya Beban Usaha dalam perjalanan server pulsa kita. Saat terjadinya hal ini, maka Beban Usaha (SMS Sender, Internet, Listrik, Telpon dll.) akan bertambah, sedangkan Aset kita akan berkurang (Kas/Bank). Beban adalah komponen Laporan Keuangan sedangkan Kas/Bank adalah komponen Neraca.
Banyaknya
business process ditentukan dari banyaknya jenis transaksi yang terjadi pada server pulsa kita. Jadi makin banyak jenis transaksi maka makin banyak juga jurnal yang harus dibuat.
Mengapa dalam perjalanan di atas ada yang melibatkan komponen Laporan Keuangan, tapi kok Neraca masih tetap bisa seimbang?. Jawabannya ialah karena ada bagian dari Laporan Keuangan yang masuk ke dalam Neraca yaitu Retained Earnings atau Laba Ditahan atau Laba Server pulsa yang belum kita ambil.
Oke, itu dia sekilas perjalanan transaksi yang terjadi dalam server pulsa kita jika dilihat dalam kacamata akuntansi. Mudah-mudahan kawan-kawan semua dapat melihat sedikit gambaran tentang apa yang terjadi dalam keuangan server pulsa kita.
Bagaimana dengan penerapan sistemnya?
Karena sekarang sudah malam dan besok saya harus bekerja, maka thread ini akan saya sambung esok hari dengan cara pengecekan perhitungan yang dilakukan oleh server pulsa kita. Penasaran kan? Kalau penasaran ditunggu yaa...
Questions and critics are warmly welcomed...