Israf
Israf berarti berbuat berlebihan dan melanggar, dimana makna kontradiksinya adalah bertindak dengan bertujuan dan melakukan yang pertengahan. Raghib Ishfahani mengenai makna israf mengatakan, “Israf adalah segala perbuatan dan amalan yang dilakukan oleh manusia dan keluar dari batas, melanggar kelayakannya dan dilakukan seecara berlebihan.”[1]
Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa israf adalah segala bentuk perbuatan yang sia-sia, berlebihan dan keluar dari batasan yang wajar, baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Dari penjelasan ini menjadi jelas bahwa israf tidak hanya berkaitan dengan makan, minum atau dalam masalah-masalah perekonomian saja, melainkan israf memiliki makna yang lebih luas dan universal.
Pada hakikatnya bisa dikatakan, israf adalah segala bentuk yang melanggar batas kewajarannya, ekstrim, kondisi yang tak sesuai untuk kondisi jiwa dan ruhani, atau sifat yang tak seimbang dalam akhlak, budaya dan sosial seseorang dalam masyarakat.[2]
Definisi ini akan membuat kewajiban menjadi sangat berat, karena israf selain ada dalam lingkup perekonomian, makan dan minum, juga memasuki zona-zona lain dalam perbuatan manusia.
Dari perkataan-perkataan para linguist dan ahli tafsir terkait dengan kata israf , bisa disimpulkan bahwa batas yang benar dalam israf - dimana memperhatikannya berarti wajar atau proporsional, dan melanggarnya bisa menyebabkan manusia berada dalam posisi musrifin-
sumber :
http://www.islamquest.net/id/archive/question/fa21210