Bagus kebijakannya, perolehan Kwh akan sama untuk nominal sama berapapun Admin Banknya.
Tidak lagi ada istilah beda Admin Bank mengakibatkan beda Kwh.Misal: orang beli nominal 20.000, dapat Kwh 50. Maka berapapun Admin Banknya (1.600, 1.800, 2.000, 2.500) pelanggan akan tetap mendapat Kwh 50, tapi uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan yang akan berbeda dipengaruhi oleh Admin Bank. Kalau Admin Bank yang digunakan penjual ialah 1.600, maka pembeli bayar Rp21.600; bila 1.800 pembeli bayar Rp21.800; bila 2.000 pembeli bayar Rp22.000; bila 2.500 pembeli bayar Rp22.500.
Dengan demikian, perolehan Kwh akan mudah dimengerti oleh pelanggan, tidak bingung lagi soal perolehan Kwh, karena mau beli dengan Admin Bank berapapun, misal nominal yang dia beli 20.000 Kwh yang didapatkan tetap 50 (terkecuali kalau ada kenaikan TDL
)
Lha terus...fee Makelar seperti server pulsa berapa? tentunya fee penjual akan berada di Admin. Misal Admin Bank 1.600 dari supplier Anda dikasih fee 1.500, maka harga modal Anda Rp20.100
Lha terus...kita jual ke Agen berapa? tinggal Anda menentukan, Anda mau laba berapa? misal ingin ambil laba Rp500 maka harga jual Anda Rp 20.600
Lha terus...Agen kita jual ke konsumen berapa? tergantung Agen Anda mau ambil laba berapa? misal ambil laba Rp1.000 maka harga jual Agen Anda Rp21.600
Lha terus...
Teruskan sendiri.... mikir dikit ngopo
Info lebih lanjut hubungi 123