Saudara˛ kita pun mendukung
kalau alasan kita menolak sistem cluster dengan alasan provider tidak berpihak kepada
server, kemungkinan besar kita tidak akan memperoleh simpatik dari para pengambil keputusan di negeri ini.
Tapi kalau kita menolak cluster dengan alasan provider tidak berpihak pada penjual (pedagang kecil), karena dengan adanya cluster distribusi pulsa para pengecer pulsa dilapangan tidak dianggap lagi sebagai Raja oleh dealer. padahal dalam prinsip ilmu dagang pembeli (pengecer) adalah raja dan penjual/pemilik barang (dealer) adalah pelayan, dengan adanya cluster ini dealer tidak mau pusing lagi dengan masyaralat pengecer pulsa, karena apaun dibuat oleh dealer pasti pengecer tunduk dan t idak berani menentang. kalau dulu waktu belum ada cluster dimana dalam satu kota terdapat lebih dari satu dealer bahkan dikota saya jumlah dealer 12, sistem dagang berjalan sesuai prinsipnya dimana dealer tak henti-henti datang sili berganti ke tempat pengecer membujuk, merayu agar pengecer membeli stok melalu mereka.
Tapi sisutasi saat ini dengan sistem cluster satu daerah hanya ada satu dealer, jelas sangat mendiskreditkan masyarakat pengecer pulsa. dealer bisa menerapkan peraturan semaunya, bahkan lapak para penjual haram hukumnya kalau ada perdana dari operator lain. jika ditemukan dealer tidak segan-segang memblokir chip penjual tersebut dan bahkan tidak lagi memberikan stok kepedanya. nah inilah yang mungkin harus diperjuangkan agar dealer tidak bisa seenaknya membatasi rejeki penjual dilapangan, kerena ini adalah penindasan gaya baru yang harus dihentikan
gabung di group tolak cluster :
http://www.facebook.com/groups/169413856486377/