lanjut yg ini......tambah wawasan dah.....
memang sebaiknya kalo berbicara masalah agama wajib mendatangkan dalil....(dalil=berdasarkan pemahaman para sahabat rosululloh yg langsung di tarbiyah dan mendapat penjelasan dr rosululloh, bukan berdasarkan pemahaman pemimpin2 kelompok/individu2/kyai itu sendiri/ustadz itu sendiri=bisa banyak pendapat nantinya)
Ehm....jadi ga enak ada ustadz yang mantau.....
Afwan tadz tadi malam udah ngantuks...jadi bersambung.....
Kisah pemuda kahfi dengan binatang peliharaannya sebenarnya lengkapnya ada dalam Al-qur'an surat Al-Kahfi, bagi yang udah biasa membacanya di malam Jum'at (sebenarnya sunnah di malam Jum'at adalah membaca surat Al-kahfi dari pada Yasin lebih jelas tanya ustadz alastari)
Buat mengingatkan aja (walaupun di TV sering dibuat sinetron/cerita yang hampir sama) newbie kembali melanjutkan (maaf dengan bahasa newbie) tentang budak yang tiba-tiba pergi dari tuannya tanpa kabar dan belum terbayar dari hasil pekerjaannya (gajinya). Salah satu pemuda itu mengisahkan bahwa dia mempunyai budak dan pergi entah kemana dan belum mengambil gajinya. Setelah bertahun-tahun kemudian tiba-tiba budak tersebut pulang dan meminta gajinya(upah). si Pemuda (tuan budak tersebut) menunjukkan bahwa hewan ternak yang jumlahnya banyak didepannya itu adalah gajinya (saking banyaknya si budak kaget). Si budak ga percaya bahwa itu upahnya. Akhirnya pemuda (tuan budak) menceritakan bahwa selama budak itu pergi, upah yang selama ini tidak diambil (dititipkan) pemuda (tuan) itu kembangkan (peliharaan ternak) dan ternak itu beranak pinak sampai banyak.
Setelah percaya budak tersebut akhirnya membawa "hak"nya...ternak yang telah dikembangkan sampai beranak pinak banyak tersebut diambil semua tanpa menyisakan sedikitpun (padahal selama ini tuannya juga memelihara ternak tersebut dengan memberi makan dll). Dan pemuda itu (tuan budak tersebut) mengikhlaskannya tidak mempersulit budak tersebut. Akhirnya pemuda berdoa (bertawasul* dengan kebaikan/amalannya) kepada Allah jika apa yang ia lakukan kepada budak tersebut ikhlas semata-mata mengharap ridho Allah semoga dibukakan jalan keluar. Akhirnya pintu gua terbuka sedikit.
Hikmah apa yang bisa kita ambil?
1. Selain niat yang baik, dalam melakukan pekerjaan apapun perlu keikhlasan apalagi jika itu diniatkan ibadah. Bukankah jika kita niatkan ibadah apapun itu berpahala? Bahkan makan, tidur, n bergaul dengan istri (bagi yang udah punya istri...klo newbie alhamdulillah masih lajang padahal udah mau kepala 3
) dan lainnya master-master lebih paham deh pokoknya....
2. Dengan niat yang baik, ikhlas karena Allah, dan penuh harap amalannya diterima. Jika Allah menerimanya akan berbuah manis dengan segera kita menikmatinya di dunia (bisa jadi akan dilipat gandakan harta kita dan lainnya) atau akan kita rasakan di syurga yang kekal
3. Mempermudah seorang muslim lain maka Allah akan mempermudah kelak (bisa di dunia atau di akhirat)
4. Terkadang kita (maaf) sering mengatakan saya amanah, jujur, dapat di percaya tapi kita kurang tahu apa itu amanah sesungguhnya
5. Perlunya mempelajari ilmu (terutama ilmu agama), karena pedoman hidup kita di dunia, semakin kita paham ilmu tersebut, Insya Allah kita tidak salah langkah. Alhamdulillah ilmu ada di depan mata kita....di internet banyak, di lingkungan kita banyak dan gratis lagi jadi tidak ada alasan untuk tidak mau belajar ilmu agama
6...Maaf ntar ndak kepanjangan...lebih lengkap bisa tanya langsung ustadz di atas aja yang lebih paham.....
*DIantara Tawasul yang di sunnahkan dan dianjurkan adalah :
- bertawasul dengan doa orang-orang sholeh yang masih hidup
- bertawasul dengan amalan kita